Dampak GLOBALISASI di Lingkungan Sekitar Kita

  • 0


Dampak GLOBALISASI di Lingkungan Sekitar Kita



PENGERTIAN GLOBALISASI

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.
Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi berawal di era modern, beberapa pakar lainnya melacak sejarah globalisasi sampai sebelum zaman penemuan Eropa dan pelayaran ke Dunia Baru. Ada pula pakar yang mencatat terjadinya globalisasi pada milenium ketiga sebelum Masehi. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung sangat cepat.
Istilah globalisasi makin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an dan lebih sering lagi sejak pertengahan 1990-an. Pada tahun 2000, Dana Moneter Internasional (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi: perdagangan dan transaksi, pergerakan modal dan investasi, migrasi dan perpindahan manusia, dan pembebasan ilmu pengetahuan. Selain itu, tantangan-tantangan lingkungan seperti perubahan iklim, polusi air dan udara lintas perbatasan, dan pemancingan berlebihan dari lautan juga ada hubungannya dengan globalisasi. Proses globalisasi memengaruhi dan dipengaruhi oleh bisnis dan tata kerja, ekonomi, sumber daya sosial-budaya, dan lingkungan alam.










DAMPAK GLOBALISASI
                Dampak Globalisasi di lingkungan saya di Jalan Slamet Riyadi 56 , sangat terlihat jelas. Mulai dari interaksi yang sangat minim bahkan antar tetangga terkadang tidak saling mengenal dan tegur sapa. Ini merupakan dampak globalisasi menurut saya. Karena perkembangan IPTEK menjadi salah satu factor penyebabnya. Mereka terlalu sibuk dengan kesibukannya masing-masing.
                Berbeda dengan zaman dahulu di saat teknologi belum berkembang , kehidupan antar tetangga masih terjalin dengan baik , anak-anak masih bermain bersama tetangga mereka dan tak jarang mereka bermain di rumah tetangganya sehingga kehidupan bertetangga masih terjalin apik. Bahkan untuk menonton tv para masayarakat berkumpul menjadi satu untuk menonton pertandingan bola. Karena memang pada zaman dahulu televisi belum bisa di miliki oleh setiap keluarga.
                Namun globalisasi telah terjadi , setiap keluarga hampir semuanya memiliki tv, anak-anak yang dulunya bermain dengan tetangganya , sekarang sibuk menonton tv , bermain gadget , video game , bahkan bermain handphone. Sehingga interaksi antar tetangga tidak terjalin kembali.
                Globalisasi itu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Globalisasi itu meningkatkan efesiensi menghancurkan interaksi. Globalisasi itu jauh dimata dekat di hape , dekat dimata jauh di hape. Globalisasi juga bisa meningkatkan interaksi namun lewat dunia maya bukan dunia yang sebenarnya. Bisa kita lihat saat ada perkumpulan , meraka tidak sedang benar-benar berkumpul, ada saja yang sibuk dengan gadgetnya.
                Globalisasi itu baik tapi juga bisa berdampak buruk, jadi kita harus tetap memilih mana yang baik dan mana yang buruk, memanfaatkan globalisasi dengan sebaik-baiknya namun jangan tinggalkan integrasi yang telah terjalin.
                                                         By
Bagus Salam Azizi
XII-S1 / 06






 

Lunturnya Jati diri bangsa akibat Culture negative dari Dunia Luar



Lunturnya Jati diri bangsa akibat Culture negative dari Dunia Luar

Kita tahuahwaglobalisasimerupakansuatupolaperilakumasyarakat yang berlakusecara universal, dimanaseluruhmanusia yang ada di bumiinimelakukanpolaperilakuangseragam.Biasanyaglobalisasimerupakankebiasaan / trend mode on yang sedang in di dunia.Denganadanyatersebutmendorongmanusiauntukmelakukanhal yang sama agar di bilangsebagaimasyarakatmoden, taktereelakan di wilayahasiatenggaratepatnya Indonesia. Indonesia sendirimerupaka Negara dimanaadanyateknologi, gayabahasadangaya style mudah di tiru, contohnyasajapadatahun 2010 dimanakorea style sedangmelandaseluruhlapisanbumiinidenganada single daripsy yang di tiruolehseluruhduniadengantajuklagunya yang berjudulgangnam style. Indonesia sangatmudahmeniru – meniruhal – haltersebut agar di katansebagaimasyarakatkelasatasatauamasyarakat modern.
AdanyaGlobalisasiakansemakinpesat di tambahdengannyaada MEA yang berlalkupadatahun 2015 di Asia Tenggara. Wilayah tersebutakanmenjalinkerjasama di didalamberbagaibidang yang seyogyanyaakanmembuatmudahnya culture, teknologi, tenagakerjadenganmudahmasuk Indonesia tanpaperizinan yang berartikarena MEA 2015 sendirimempunyatujuan yang di bilangnyaMurniyaitusebagaiPasartunggal yang menaungi Asia Tenggara.Denganadanyahaltersebut di ragukanjatidiribangsaakanlunturdenganmasuknyaberbagaikebudayaan yang ada di asiatenggarabahkanaseluruhdunia.
Kita tahubahwa Negara Indonesia merupakan Negara yang tingkatpenduduknyasangatkonsumtifterhadapbarang- barangbaru.Takutnyadenganadanyaampakglobalisasitersebut Indonesia akan di monopoloidenganmudahdanakanmejadi Negara yang kehilanganjatidiribangsa. Denganitusebagaiwarga Negara yang mencintaitoleransidanmenolakeseragamanmarikitapertahankan culture budyakita yang tak mainstream agakhatidirbangsatidakbilangbegitusaja. Maka Kita harusmembetengidirsendiri agar tidakmudahkersasukandengan culture yang merusak moral agar Jatidiribangsakitaluntur.

Nama :Nur Rahmad AlfinMustaqim
Kelas : XII IPS 1
No Absen : 22

Pengaruh Game Online Terhadap Prestasi Belajar Siswa



Pengaruh Game Online Terhadap Prestasi Belajar Siswa



Perkembangan teknologi di Era sekarang ini sangat pesat. Berbagai kemajuan teknologi dapat kita peroleh dengan mudahnya. Seiring dengan perkembangan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi itu komunikasi antar manusia dapat dilakukan dengan berbagai alat atau sarana, salah satunya sarana untuk penyegaran, seperti bermain game online.
Game online sendiri merupakan wadah bermain yang sangat digemari remaja, dimana game online sendiri mempunyai beberapa daya tarik yang membuat remaja lebih memilih bermain dari pada belajar, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya remaja sering membolos dan menghabiskan waktu di depan computer dari pada buku, sehingga menyebabkan aktivitas sekolahnya terganggu. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan dan mendiskripsikan faktor-faktor penyebab remaja lebih suka game online, serta mengidentifikasi pengaruh game online terhadap prestasi remaja dan mendiskripsikan cara mengatasi kecanduan game online. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, pemilihan informan, orang-orang di ambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sendiri oleh peneliti sesuai dengan latar dan tujuan dalam penelitian, adapun informan dalam penelitian tersebut adalah pemain game online, orang tua informan, dan juga pemilik game online tersebut. Dari hasil penelitian yang ditemukan faktor-faktor penyebab game online lebih disukai adalah game online lebih menarik daripada pelajaran disekolah, pengaruhnya bagi prestasi remaja tersebut yaitu menurunya prestasi belajar remaja, dan cara mengatasi kecanduan game online yaitu didikan orang tua sangat diperlukan terutama dalam masalah belajar, remaja lebih ditekankan untuk belajar dari pada bermain game online, pemberian motivasi belajar bagi remaja.
Game online sangat berkembang pesat akhir-akhir ini, semakin lama, permainannya semakin menyenangkan. Mulai dari tampilan, gaya bermain, grafis permainan, resolusi gambar dan lain sebagainya. Tak kalah juga bervarisasinya tipe permainan seperti permainan perang, petualangan, perkelahian dan game online jenis lainnya yang membuat menariknya permainan. Semakin menarik suatu permainan maka semakin banyak orang yang memainkan game online tersebut.
Yang mendominasi  memainkan game online adalah kalangan pelajar, mulai dari TK, SD, SMP, dan  SMA. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya warnet dan game center yang ada di kota besar maupun kota kecil yang main game online di dalamnya adalah pelajar. Pelajar yang sering memainkan suatu game online akan menyebabkan anak menjadi ketagihan. Ketagihannya memainkan game online akan berdampak baginya, terutama dari segi akademik karena masih dalam usia sekolah.
­            Game online, kata yang sering digunakan untuk merepresentasikan sebuah permainan digital yang sedang marak di zaman yang modern ini. Game online ini banyak dijumpai di kehidupan sehari-hari. Walaupun beberapa orang berpikir bahwa game online identik dengan Komputer, game tidak hanya beroperasi di komputer. Game dapat berupa konsol, handled, bahkan game juga ada di telepon genggam. Game online berguna untuk refreshing atau menghilangkan rasa jenuh si pemain baik itu dari kegiatan sehari-hari (kerja, belajar, dan faktor lainnya) maupun sekadar mengisi waktu luang.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Pelajar Di Indonesia

Pengaruh Globalisai Terhadap Pelajar Di Indonesia


                Arus globalisasi saat ini sudah merajalela ke penjuru dunia. Terutama di Indonesia, masyarakat Indonesia atau lebih detailnya para remaja atau pelajar yang notabenenya adalah generasi yang di anggap dapat merubah bangsa Indonesia menjadi lebih baik, dan dapat membanggakan nama Indonesia di dunia Internasional.
                Globalisasi ini dapat di artikan sebagai proses kemajuan dan modern teknologi maupun pemikiran manusia yang maju dan berinovatif. Tetapi globali sasi memiliki 2 sisi yang berbeda yaitu sisi negatif dan positif. Itu semua bergantung pada individu yang menjalani atau menerapkan globalisasi tersebut. Dampak negatif yang di akibatkan oleh globalisasi ini yang mendasar adalah soal pola pikir dan tingkah laku, dimana sekarang banyak sekali masyarakt / pelajar yang melakukan hal-hal yang tidak semestinya di lakukan oleh mereka, misalnya ; mereka sudah berani membolos pada saat jam sekolah , sudah berani melawan orang tua, dan tidak di pungkiri juga pelajar di usia kurang dari 20th sudah ada yang bernani menjadi perokok aktif. Ini sungguh sangat miris, sebagai individu yang bertindak kritis kita dapat menularkan akhlak baik kita ke mereka agar mereka sadar kalau yang mereka lakuka

Lunturnya Jati Diri Bangsa Terhadap Ideologi Pancasila

                                         Lunturnya Jati Diri Bangsa Terhadap Ideologi Pancasila


Sekarang ini generasi muda indonesia telah mengalami krisis kebangsaan. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya generasi muda yang saat ini telah berprilaku tidak sesuai dengan butir-butir pancasila. Sebagai contoh yaitu:
sekarang ini banyak generasi muda yang tidak bertaqwa kepada Tuhan YME. Kita lihat saja, sekarang ini banyak pemuda-pemudi muslim yang tidak memegang teguh agamanya dan syariah Islam. Seperti banyaknya pemuda-pemudi yang sekarang ini menjalin cinta kasih dengan pasangan yang bukan muhrimnya. Dan tidak jarang juga hal tersebut sampai kepada prilaku yang memalukan yaitu berhubungan sek bebas dengan pasangan yang bukan muhrimnya. Serta sekarang ini moral para pemuda bangsa indonesia juga dijajah melalui beredarnya vidio-vidio porno diinternet yang dapat diakses dengan mudah. Selain itu,model-model pakaian para generasi muda saat ini kebanyakan telah mu bangsa barat yang dikenal modis dan eniru bangsa barat dan menghilangkan jati diri bangsa indonesia asli.
Mereka lebih bangga mengenakan pakaian-pakaian model barat yang mareka anggap lebih modis dan ngetren. Padahal belum tentu model pakaian tersebut cocok dikenakan diindonesia. Terutama model pakaian cewek yang terlalu terbuka sehingga menimbulkan gairah lawan jenisnya yang mengakibatkan banyaknya kasus pemerkosaan di negeri ini. selain masalah penampilan, masalah akhlak pemuda dinegara indonesia ini juga kian memburuk. Faktanya generasi muda saat ini banyak yang melampiaskan masalah-masalah yang sedang meraka hadapi seperti ketika putus dengan pacar,

Perilaku Konsumtif Sebagai Akibat dari Globalisasi



Perilaku Konsumtif Sebagai Akibat dari Globalisasi

            Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran  pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegrafdan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorongsaling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya. Akibat dari fenomena globalisasi yang tengah melanda dikalangan masyarakat ditingkat nasional dan internasional ini bukan hanya menimbulkan dampak positif melainkan menimbulkan dampak negatif yang juga dapat menjadi ancaman yang serius bagi jati diri Bangsa Indonesia yang seharusnya mempunyai sikap baik hati, ramah, kental dan melakukan sesuatu secara bersama-sama tapi menjadi pudar akibat dari globalisasi mulai pudar sampai muncul sikap konsumtif yang mulai muncul akibat jaman yang serba mudah dalam mendapatkan sesuatu sehingga masyarakat lebih memilih membeli dari pada membuat sendiri.
            Demi memenuhi kebutuhan dijaman yang diharuskan serba cepat ini kita dituntut untuk melakukan sesuatu sepraktis mungkin agar antara kebutuhan dan kewajiban kita bisa seimbang sehingga para masyarakat modern lebih memilih membeli daripada membuat sendiri seperti dalam hal makanan, baju dll bukan hanya itu tetapi seiring modernnya jaman, makan ditemukan hal-hal bagus yang menggoda minat pembeli terutama ibu-ibu rumah tangga yang sebetulnya barang tersebut tidak terlalu dibutuhkan untuk dibeli tapi ibu-ibu tetap membelinya hanya untuk memuaskan hasrat belanja mereka semata.

Kurangnya Minat Masyarakat Terhadap Produk Dalam Negeri - 07

  • 24
                              Kurangnya  Minat Masyarakat Terhadap Produk  Dalam Negeri



1. Kurangnya minat masyarakat terhadap Produk Dalam Negeri
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, negara kepulauan yang menghubungkan dari Sabang sampai Merauke. Dari pulau–pulau tersebutlah menghasilkan banyak sumber daya alam karena di setiap pulau berbeda akan kekayaan sumber daya alamnya. Namun, penyebaran penduduk di Indonesia belum merata khususnya di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua, penduduknya tidak sepadat di Jawa. Program transmigrasi pun banyak dilakukan oleh pihak pemerintah untuk masyarakatnya, guna untuk pemerataan penduduk.
                Hasil atau produk Indonesia pun sebenarnya kaya dan menghasilkan produk–produk yang berkualitas. Tentu yang seharusnya produk Indonesia itu menjadi tuan rumahnya di negeri sendiri. Namun, banyaknya monopoli dunia, produk luar negeri lebih memegang peranan pasar sehingga menjadikan minat masyarakat cenderung ke produk luar negeri.
Indonesia mengalami kendala mengenai produk dalam negeri yang kalah saing dengan luar negeri yang seharusnya bisa menjadi tuan rumah Indonesia yaitu kurangnya kesadaran masyarakat tentang pemakaian produk lokal karena kebanyakan dari masyarakat Indonesia lebih banyak mengkonsumsi atau menggunakan produk luar daripada dalam. Serta gaya mewah yang terjadi apabila memakai produk luar. Yang terjadi di Indonesia, apabila memakai produk luar itu berkesan elegan dan mewah karena harganya yang cenderung lebih tinggi dan kualitas yang dijanjikan telah bagus dan menyebar di seluruh dunia.
               Penyebab Indonesia harus mengembangkan produk lokal agar memungkinkan menjadi tuan rumah Indonesia yaitu Indonesia tergerak untuk ikut maju bersama dengan negara maju lainnya. Seharusnya kita harus sebagai warga negara Indonesua harus bangkit dan bangga dengan produk lokal yang berkualitas dan menjadi tuan rumah untuk negerinya sendiri sehingga mempunyai rasa kecintaan tersendiri bagi Indonesia. Selain itu, Indonesia juga memer

Cintai Indonesia, Cintai Kekayaannya - 08

                                         Cintai Indonesia, Cintai Kekayaannya


          Perubahan sosial bisa ditemui dalam bentuk modernisasi dan globalisasi yang keduanya saling memengaruhi. Modernisasi merupakan suatu proses perubahan sosial dimana masyarakat sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Modernisasi dan globalisasi tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat dan merupakan tantangan bagi masa depan kita. Salah satu pengaruh dari tantangan globalisasi adalah melunturnya jati diri bangsa.
            Saat ini banyak sekali anak muda yang menyukai musik ataupun budaya yang berasal dari luar negeri bahkan lebih dari rasa suka mereka terhadap budaya bangsa sendiri. Misalnya banyak remaja yang rela mengantri untuk menonton konser Justin Bieber, Superjunior, Taylor Swift dan penyanyi luar negeri yang lain yang sengaja datang ke Indonesia, mereka tidak segan untuk mengeluarkan biaya mahal demi mendapatkan tiket konser tersebut. Terkadang juga banyak remaja Indonesia yang memiliki biaya lebih hingga ia memilih terbang ke luar negeri hanya untuk menonton konser penyanyi kelas dunia yang mereka idolakan. Namun, ketika di TMII menggelar pertunjukan tari-tari tradisional dan berbagai budaya daerah tak banyak remaja yang turut andil untuk menyaksikan pagelaran tersebut, penonton pertunjukan tari tradisional lebih banyak berasal dari golongan tua yang benar-benar pengapresiasi seni. Tidak hanya itu, para remaja di Indonesia yang tidak bisa menahan pengaruh dari tantangan global biasanya lebih hafal lagu-lagu penyanyi luar negeri daripada lagu nasional mereka sendiri.

Xenosentrisme sebagai Dampak Globalisasi - 13

                                             Xenosentrisme sebagai Dampak Globalisasi
                           
            Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
             Akibat dari globalisasi, pertama di dalam hal ini teknologi informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonedia turut merubah kebudayaan Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan masyarakat di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga lahir lah perilaku yang cenderung ke Barat-baratan (westernisasi). Hal tersebut terlihat dengan seringnya remaja Indonesia keluar-masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya berikut dengan berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk kategori pelacuran dan ‘western’ lainnya tak lepas dari ketidak mampuan manusia Indonesia dalam beradaptasi sehingga masih bersikap ‘conform’ dan ‘latah’ terhadap kebudayaan asing yang melenyapkan inovasi dalam beradaptasi dengan budaya asing sehingga melahirkan bentuk akulturasi.
               Xenosentrisme. Istilah ini berarti suatu pandangan yang lebih menyukai hal-hal yang berbau asing. Xenosentrisme mengecap budaya lain superior, sementara budaya sendiri justru disubordinansi karena dianggap jelek atau rendah.

Habis Terang Diujung Gelap - 16

  • 0
Habis Terang Diujung Gelap


    Sudah menjadi hal yang paling dibicarakan oleh khalayak publik. Ya, Bagaimana bisa jati diri bangsa kita ini sudah luntur di era globalisasi. Seperti yang kita tahu, perkembangan teknologi yang semakin hari kian canggih membuat para pelajar yang seharusnya menjadi penerus bangsa kini mulai menjadi malas hanya karena Teknologi Informasi.
 Memang tak banyak orang tahu pengaruh Teknologi informasi bagi putra-putri bangsa ini. Dampak Negatif selalu saja unggul dibandingkan Manfaatnya. Bila ditinjau dari dampak negatifnya seperti membuat kecanduan terhadap teknologi itu sendiri bahkan menjadi budak teknologi. Seperti halnya Media Sosial, Media ini sangat berdampak negatif bagi generasi penerus bangsa. Mengapa tidak ? Media sosial membuat anak-anak kita melupakan banyak waktunya hanya untuk bersenang-senang dalam dunia digital.
  Kemanakah Pribadi yang sudah orang tua tanamkan sejak kecil? Menghormati orang tua ? Sopan santun.Semua terasa sirna dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih.Silaturahmi pun kini berubah melalui surat bahkan lewat telepon  atau sms. Kemanakah ? Jati Diri Kita? Sudahkah kita lupa apa sebenarnya Identitas kita di mata sang garuda ? Kita tak pernah tahu apa yang ada dibenak para penerus bangsa saat ini. Kelak mereka akan sadar betapa berartinya Jati Diri Bangsa kita dibandingkan dengan hal lainnya.
Mungkin itu sebagai hal kecil yang dapat kita petik maknanya. Bagaimana dengan sektor lain. Misalnya Kurangnya Kasih sayang orang tua sehingga menimbulkan anak-anak merasa kurang bersahabat dengan orang tuanya. Bahkan di Era sekarang membuat anak-anak yang tidak terdidik dengan kasih sayang orang tuanya malah memberontak ingin hidup sendiri. Lain halnya dengan anak yang dididik dengan Penuh kasih sayang orang tuanya . Mereka pasti nyaman dengan keadaannya dan tetap mempertahankan etika dan norma-norma yang diakuinya sejak kecil.
Memang pantas judul diatas,”Habis terang diujung Gelap”. Saat kini kita pada masa kegelapan karena perkembangan teknologi mampu menghapus Jati Diri Bangsa kita. Habis terang bermakna “ setelah mengalami beberapa era yang cukup memajukan bangsa kita, kini yang terjadi hanyalah keputus-asaan yang membuat generasi penerus berada dalam kegelapan yaitu buta terhadap norma, etika, yang diakuinya sejak kecil hanya karena Teknologi Canggih.Semoga Generasi Penerus sadar tentang hal yang akan dihadapinya nanti.

Lunturnya Jati diri Bangsa - 18

LUNTURNYA JATI DIRI BANGSA

Pada hakikatnya setiap bangsa memiliki jati diri yang merupakan identitas suatu bangsa, dan mengandung nilai nilai realita suatu bangsa itu sendiri. Jati diri bangsa adalah sesuatu yang mutlak dimiliki oleh bangsa manapun. Jati diri itu tumbuh dan berkembang dari buah pemikiran yang menyatu menjadi suatu nilai bersama yang menjadi ciri khas suatu bangsa. Namun kini, jati diri bangsa telah ternodai, dan mulai memudar. Hal itu banyak terjadi pada generasi muda yang hanya berorientasi pada keinginan untuk maju. Padahal perilaku mereka tidak selalu mengarah pada perubahan yang positif namun sering kali kita menjumpai perubahan yang negatif.
Jati diri bangsa yang tercipta dari proses evolusi yang sangat lama kini mulai tergadaikan dengan kehadiran perilaku perilaku yang tidak mencerminkan nilai yang telah mendarah daging bangsa. Generasi muda sangat rentan terhadap perubahan yang mengindahkan nilai jati diri bangsa, karena generasi muda masih cenderung labil. Kelabilan ini seringkali menciptakan paham-paham baru yang sedikit demi sedikit mengikis jati diri bangsa. Bisa kita ambil contoh yaitu Gotong Royong yang merupakan kebiasaan dari bangsa Indonesia kini mulai terkikis dan berganti dengan individualisme.
Jati diri bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pancasila sedikit demi sedikit mulai dinodai, seperti halnya sila pertama yakni “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sebagian menganggap hal ini sudah tidak relevan lagi, dan kini mulai berkembang atheisme atau komunisme dalam masyarakat. Pada dasarnya bangsa Indonesia merupakan negara dengan mayoritas Muslim, namun Faktanya Muslim hanya berlaku sebagai label agar tidak dianggap tabu di masyarakat. Bukan hanya itu, kini semua orang mengaku beragama namun kenyataannya memang mereka hampir tidak pernah mengimani agama mereka. Dan mereka hanya berpikir duniawi saja.